Air terjun sri gethuk lahir dari tiga sumber mata air " kedung poh " ,
" ngandong" dan sumber mata air "ngumbul", ketiga sumber mata air
tersebut mengalir menjadi satu dan membentuk butiran butiran air yang
jatuh dari tebing bebatuan karst yang terkenal tandus. Banyak paket wisata yang bisa kita nikmati di air terjun sri gethuk,
untuk informasi anda dapat menghubungi qohar (085334005700).
31 Mei 2014
AIR TERJUN SRI GETHUK
PASAR BERINGHARJO
Pasar Beringharjo adalah pasar tertua dengan nilai historis dan filosofis yang tidak dapat dipisahkan dengan Kraton Yogyakarta. Beringharjo memiliki makna harafiah hutan pohon beringin yang diharapkan memberikan kesejahteraan bagi warga Yogyakarta. Pasar Beringharjo terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani nomor 16, Yogyakarta. Ada banyak jenis barang yang dapat dibeli di Pasar Beringharjo, mulai dari batik, jajanan pasar, uang kuno, pakaian anak dan dewasa, makanan cepat saji, bahan dasar jamu tradisional, sembako hingga barang antik.
NASI KUCING
Nasi kucing (atau dalam bahasa Jawa
dikenal dengan "segå kucing") bukanlah suatu menu tertentu tetapi lebih
pada cara penyajian nasi bungkus yang banyak ditemukan pada warung angkringan. Dinamakan "nasi kucing" karena disajikan dalam porsi yang (sangat) sedikit, seperti menu untuk pakan kucing. Nasi kucing adalah sebentuk nasi rames, dengan menu bermacam-macam: tempe kering, teri goreng, sambal goreng, babat, bandeng, usus, kepala atau cakar ayam serta sate telur puyuh. Nasi kucing dikenal di berbagai tempat di Jawa Tengah (termasuk Yogyakarta) dan sangat populer di kalangan mahasiswa.
TAMAN SARI YOGYAKARTA
Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta, yang dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden"
ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik
berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun
danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang
digunakan secara efektif antara 1765-1812
ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai
tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari
yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton
saja.
Konon, Taman Sari dibangun di bekas keraton lama, Pesanggrahan Garjitawati, yang didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri. Sebagai pimpinan proyek pembangunan Taman Sari ditunjuklah Tumenggung Mangundipuro. Seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Bupati Madiun, Tumenggung Prawirosentiko,
besrta seluruh rakyatnya. Oleh karena itu daerah Madiun dibebaskan dari
pungutan pajak. Di tengah pembangunan pimpinan proyek diambil alih oleh
Pangeran Notokusumo, setelah Mangundipuro mengundurkan diri.
Walaupun secara resmi sebagai kebun kerajaan, namun bebrapa bangunan
yang ada mengindikasikan Taman Sari berfungsi sebagai benteng pertahanan
terakhir jika istana diserang oleh musuh. Konon salah seorang arsitek
kebun kerajaan ini adalah seorang Portugis yang lebih dikenal dengan Demang Tegis.
Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian
pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian
selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan
antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean
Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua.
Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan
meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
PANTAI BARON
Pantai Baron adalah salah satu obyek wisata berupa pantai yang terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Lokasi Pantai Baron dapat ditempuh 40 km dari pusat kota Yogyakarta. Asal mula nama Pantai Baron berasal dari nama seorang bangsawan asal Belanda yang bernama Baron Skeber.
Bangsawan tersebut pernah mendaratkan kapalnya di pantai selatan
tepatnya di pantai yang saat ini terkenal dengan sebutan Pantai Baron. Jalan menuju obyek wisata Pantai Baron cukup baik untuk dilalui kendaraan pribadi, sepeda motor dan bus.
Obyek wisata Pantai Baron merupakan pantai yang membentuk cekungan. Seperti pantai lainnya, di Pantai Baron tersedia aneka ikan laut beserta olahannya. Ikan yang biasanya dijual di Pantai Baron adalah udang windu, kakap, bawal putih dan tongkol. Pantai Baron memiliki fasilitas berupa tempat pelelangan ikan, wahana permainan anak-anak, perahu bermesin, dan toko cinderamata. Buah sirkaya, pisang tanduk, sirsak, dan berbagai macam cinderamata yang terbuat dari kerang laut.
Cinderamata berbahan kerang yang banyak dijual di Pantai Baron adalah
bros, tirai kerang, lampu hias, cermin berhias karang, figura, dan aneka
karakter hewan yang juga terbuat dari kerang laut.
Upacara sedekah laut adalah upacara yang masih sering dilakukan oleh
masyarakat Gunungkidul. Pantai Baron adalah salah satu tempat untuk
menyelenggarakan upacara sedekah laut tersebut. Upacara sedekah laut diselenggarakan setiap tanggal satu Syuro dalam penanggalan Jawa. Upacara sedekah laut dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur penduduk setempat atas melimpahnya tangkapan ikan di Pantai Baron. Awalnya, sebagaian besar penduduk di sekitar Pantai Baron bukanlah nelayan melainkan petani yang mengolah kebun.
Suatu ketika ada seseorang yang memulai menangkap ikan di pinggiran
pantai dan mendapatkan banyak ikan, kemudian banyak penduduk yang
mengikuti orang tersebut untuk menangkap ikan.
Semakin lama, ikan di pinggir pantai semakin sedikit kemudian penduduk
mencoba menangkap ikan ketengah laut menggunakan rakit kayu.
Adanya kapal di pantai ini karena suatu ketika terjadi tragedi nelayan
yang saat menangkap ikan di tengah laut digigit oleh ikan hiu maka kabar
ini pun tersiar di mana-mana dan menjadikan pemerintah menyumbangkan
perahu untuk nelayan Pantai Baron.
Keunikan Pantai Baron adalah adanya sunga bawah tanah yang mengalir cukup deras ke arah lautan. Sungai bawah tanah tersebut mengalir ke arah laut dan membentuk sebuah sungai. Uniknya sungai bawah tanah yang ada di Pantai Baron adalah rasa airnya yang tawar meskipun berada sangat dekat dengan laut. Pengunjung yang tidak berani bermain dan berenang di laut dapat bermain air dan berenang dialiran sungai bawah tanah tersebut. Pemandangan lain yang ada di Pantai Baron adalah sebuah bukit yang berada di sekitar pantai. Pengunjung dapat menikmati keindahan pantai dari atas bukit tersebut.
TUGU YOGYAKARTA
Tugu Yogyakarta adalah sebuah tugu atau monumen yang sering dipakai sebagai simbol atau lambang dari kota Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta.
Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran
Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang
bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi.
Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu
menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung
Merapi.
Tugu ini sekarang merupakan salah satu objek pariwisata Yogya,
dan sering dikenal dengan istilah “tugu pal putih” (pal juga berarti
tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih.
Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang
runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke
arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Jl
Mangkubumi, tugu ini, dan Jalan Monumen Yogya Kembali akan membentuk satu garis lurus persis dengan arah ke puncak gunung Merapi.
CANDI PRAMBANAN
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha
(ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga
meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO,
candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah
di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping
sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai
candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah
kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.
KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan
dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan
hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata
di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum
yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai
pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
GUDEG
Ada berbagai varian gudeg, antara lain:
- Gudeg kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang.
- Gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer.
- Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih.
Ada sebuah cerita yang beredar di masyarakat yang mengisukan bahwa warna coklat pada gudeg dihasilkan dari darah ayam yang ditambahkan pada masakan. Mitos ini tidak benar, karena warna coklat dihasilkan dari daun jati.
GUA PINDUL - GUNUNGKIDUL
Gua Pindul adalah objek wisata berupa gua yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Gua Pindul dikenal karena cara menyusuri gua yang dilakukan dengan menaiki ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua, kegiatan ini dikenal dengan istilah cave tubing.
Aliran sungai bawah tanah dimulai dari mulut gua sampai bagian akhir
gua, di dalam gua terdapat bagian sempit yang hanya bisa dilewati satu
ban pelampung, sehingga biasanya wisatawan akan bergantian satu per satu
untuk melewati bagian ini. Panjang gua Pindul adalah 350 meter dengan lebar 5 meter dan jarak permukaan air dengan atap gua 4 meter. Penelusuran gua Pindul memakan waktu kurang lebih selama satu jam yang berakhir pada sebuah dam. Aliran sungai yang berada di dalam Gua Pindul berasal dari mata air Gedong Tujuh. Obyek wisata Gua Pindul diresmikan pada 10 Oktober 2010.
Desa Bejiharjo terletak di kawasan pebukitan karst sehingga didominasi oleh batuan. Gua Pindul dapat dicapai dari kota Yogyakarta
menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau mobil melewati
jalan Wonosari, letaknya sekitar 7 km ke arah utara kota Wonosari,
setelah memasuki Desa Bejiharjo, perjalanan dilanjutkan mengikuti jalan
aspal. Lokasi sekretariat Gua Pindul berada di ujung jalan. Penulusuran di dalam gua akan terdapat formasi bebatuan stalaktit, yaitu yaitu sejenis mineral sekunder yang menggantung di langit-langit gua kapur. Bahkan ada stalaktit yang sudah tumbuh sampai bawah dan menjadi seperti pilar. Beberapa batuan karst masih hidup dan meneteskan air. Gua Pindul terbagi menjadi tiga zona, yaitu zona terang, remang dan gelap.
Salah satu bagian Gua Pindul terdapat tempat yang cukup lebar sehingga
terlihat seperti kolam dan terdapat celah yang cukup lebar tempat sinar
matahari masuk. Celah ini juga dapat dilalui sebagai jalur masuk dengan cara memasuki gua secara vertikal. Tempat wisata sekitar Gua Pindul terdapat Gua Gelatik (gua kering), monumen peninggalan Jenderal Soedirman, serta situs purbakala Sokoliman.
Legenda penamaan Gua Pindul yang dipercayai dan dikisahkan turun temurun oleh masyarakat sekitar berasal dari kisah perjalanan Joko Singlulung yang menelusuri hutan lebat, sungai, hingga gua untuk mencari ayahnya.
Saat sedang menyusuri 7 gua yang memiliki aliran sungai di bawahnya,
kepala Joko terbentur sebuah batu sesar yang ada di dalam gua. Gua tempat Joko terbentur tersebut dinamai Gua Pindul yang berasal dari kata dalam bahasa Jawa pipi gebendul yang berarti pipi yang terbentur.
Untuk informasi dan reservasi, hubungi:
WIRAWISATA GOA PINDUL
Wirawisata Gelaran II,
Bejiharjo, Karangmojo,
Gunungkidul,
YOGYAKARTA.
Hotline kami : 0818 - 0407- 8 - 555 | Pin BB : 2639C923
Email : wirawisatajogja@gmail.com
Facebook : Wirawisata Goa Pindul
Twitter : http://twitter/PINDUL_JOGJA
Untuk informasi dan reservasi, hubungi:
WIRAWISATA GOA PINDUL
Wirawisata Gelaran II,
Bejiharjo, Karangmojo,
Gunungkidul,
YOGYAKARTA.
Hotline kami : 0818 - 0407- 8 - 555 | Pin BB : 2639C923
Email : wirawisatajogja@gmail.com
Facebook : Wirawisata Goa Pindul
Twitter : http://twitter/PINDUL_JOGJA
CANDI BOROBUDUR
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang
diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi
dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.
Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan
ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di
dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai
sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi
dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil
terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam
kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu
(ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui
serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460
panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14
seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta
mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles,
yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa.
Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan
dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga
1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
JALAN MALIOBORO
Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 10.30 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X
nama dua ruas jalan Malioboro dikembalikan ke nama aslinya, Jalan
Pangeran Mangkubumi menjadi jalan Margoutomo, dan Jalan Jend. A. Yani
menjadi jalan Margomulyo. Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.
30 Mei 2014
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu panjang menyebabkan sering terjadinya penyingkatan nomenkaltur menjadi DI Yogyakarta atau DIY. Daerah Istimewa ini sering diidentikkan dengan Kota Yogyakarta sehingga secara kurang tepat disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walaupun memiliki luas terkecil ke dua setelah Provinsi DKI Jakarta, Daerah Istimewa ini terkenal di tingkat nasional dan internasional. Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata andalan setelah Provinsi Bali. Selain itu Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daerah terparah akibat bencana gempa pada tanggal 27 Mei 2006 dan erupsi Gunung Merapi pada medio Oktober-November 2010.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta
Langganan:
Postingan (Atom)